Tradisi Mogo (Me'Goha) di Desa Penempahan

Penempahan, 1 Juni 2017



MOGO "Megoha"

Om Swastiastu 

      Mogo adalah salah satu tradisi/upacara unik di Desa Pakraman Penempahan, Tampaksiring

Upacara ini di lakaukan setiap Tilem Kedasa, satu bulan setelah Pengerupukan (Nyepi). Upacara ini merupakan upacara Caru keDasa atau Caru Ngelemek (memupuk) Desa, Yadnya ini mempergunakan sarana hewan yaitu Sapi.
Tidak umum untuk kawsan atau upacara di Bali menggunakan Sapi, karena kepercayaan umat Hindu Sapi adalah hewan Suci, dan kebanyakan Orang Hindu tidak memakan daging Sapi. Bahkan Hindu India sangat menyucikan Sapi, (apabila mereka membuat roti/makanan pertama di haturkan ke Sapi, kemudian kaum Brahmana, kemudian baru untuk di konsumsinya) 
Ada beberapa tempat atau pura di Bali yang menghaturkan sarana Hewan Sapi selain di Penempahan salah satunya Desa Pengootan (bangli) namun bukan seperti Mogo di Penempahan. 



    Upacara Mogo dilakukan di pagi hari di tilem kedasa. Di awali dengan persembahyangan di pura Puseh Penempahan (pura yang menyimpan Arca dan Prasasti Sri Kesari Warmadewa) 
Di lanjutkan dengan melukai salah satu kaki dari Sapi agar darahnya menetas. Dan sapipun di iring berkeliling Desa, seluruh warga masyarakat sudah berada di depan rumah dengan membawa ambung-ambung untuk di haturkan Sapi tersebut. 
Ambung-ambung terdiri dari beberapa jenis ranting antaa Lain (Ranting daun Glagah, Daun Patikalah, Alang-alang, Taru Sakti, daun Pisang)
Darah yang menetse merupakan yadnya/Caru Suci,
Di lanjutkan dengan persembahyangan bersama di linggih Pemogoan di iringi dengan Tabuhrah (sabung Ayan) tirta dan Banten dari persembahyangan tersebut di pergunakan untuk upacara di ladang masing-masing



Dalam Sejarah Bali Kuno. 

Di sebutkan kalau Sri Kesari Warmadewa adalah Raja Bali Kuno Pertama beliau menghaturkan/ memeberikan 100 ekor Goha (bahasa sansekerta Sapi) setiap tahunya untuk upacara kepada Desa Kaum Brahmana dihulu sungai Pakerisan 

Ada pandangan kalau desa tersebut Penempahan Sekarang Dan tradisi Mogo merupakan upacara yang menggunakan Goha itu. Di lihat dari tersimpanya prasasti yang menyebutkan Raja Sri Kesari Warmadewa di pura Puseh Penempahan dan beberapa acra yang tersimpan di Pura Gumang Penempahan
Karena perjalanan waktu Goha = Megoha = Mogo

Om, Santhi, Santhi, Santhi, Om

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pura Gumang Penempahan

SEJOLI